Minggu, 28 Februari 2016

DESA WERU SUKOHARJO (jawa Tengah)


Desa weru Solo….. tempat tinggal ketiga setelah priok dan rambutan yang sekarang2 ini sering gw kunjungi. Suasana yg tenang dan keramahtamahan warga sekitar membuat gue betah berlama2 didesa ini.
Tempat Tinggal yang Nyaman.....

Ladang jagung 
ada tempat makanan yg bikin gw ngiler berkali2 dan pengen lagi dan lagi utk gw datengin tiap pagi yaitu Soto sawah…
soto sawah dengan kuah bening dengan temennya Sayap ayam and Tempe goreng Tepung .. soo..
chrispiiiy 



gw menyebutnya begitu karna tempat soto ini adanya dipinggir sawah, meskipun nama warung soto ini adalah “soto sedehana Balai desa weru” aku sengaja menamai warung soto ini “sotosawah”. Hahaaaa tempat dan suasananya sederhana sekali sesuai nama aslinya, tpi kalo soal rasa boleh diadu deh sama SOTOKUALINYA MBA DEW yang ada dijakarta….hampir sama sih, sama2 bening dengan kuah yg ajiipp swger bingits, ditambah makanan pendamping yg komplit bgt disamping harga yg ga bakalan nangisin isi dompet lo meski nraktirin sodara2 sekampung atw seperjalanan hahaaaaa, pokoe tempat ini tempat makann pertama yg harus gw datengin acapkali berkunjung kedesa ini.

Warung Sotosawah yang sangat sederhana dengan rasa luarbiasa


Jumat, 13 Januari 2012

Tangkuban Perahu, Lembang Bandung..

Kawah Gunung Tangkuban Perahu
Dalam Perjalanan yang sama tapi dalam hari yang beda dikota bandung, dalam perjalanan Pulang kejakarta saya sempatkan waktu untuk kembali mencari Obyek Wisata dikota Parahiyangan yang satu ini. kali ini jalan jalan saya tertuju pada obyek Wisata Gunung Tangkuban Perahu... Gunung Tangkuban Parahu atau Gunung Tangkuban Perahu adalah salah satu gunung yang terletak di provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya, gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban Perahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17oC pada siang hari dan 2 oC pada malam hari. Gunung Tangkuban Parahu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Hutan - hutan pinus yang masih Rimbun banyak terdapat disekitar lokasi
imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"> 40" /> Asal-usul Gunung Tangkuban Parahu dikaitkan dengan legenda Sangkuriang, yang dikisahkan jatuh cinta kepada ibunya, Dayang Sumbi. Untuk menggagalkan niat anaknya menikahinya, Dayang Sumbi mengajukan syarat supaya Sangkuriang membuat perahu dalam semalam. Ketika usahanya gagal, Sangkuriang marah dan menendang perahu itu, sehingga mendarat dalam keadaan terbalik. Perahu inilah yang kemudian membentuk Gunung Tangkuban Parahu.
Sesuai dengan namanya Tangkuban Perahu (perahu Yang Terbalik ) Dilihat dari kejauhan dialun _ alun kota Bandung

Kawah Putih, Ciwidey Bandung







Pintu Gerbang menuju kawah putih
Tanggal 28 Desember 2011 lalu saya sempetin jalan – jalan kedaerah bandung. Kali ini saya menuju tempat obyek wisata KAWAH PUTIH duluu ..
Wilayah Kabupaten Bandung memiliki banyak tempat wisata yang menawarkan pemandangan yang indah beserta legenda-legenda yang menarik. Salah satunya adalah Kecamatan Ciwidey yang berada di selatan Kabupaten Bandung. Di kawasan ini terdapat objek wisata menarik yaitu Kawah Putih. Kawah Putih adalah sebuah danau kawah dari Gunung Patuha dengan ketinggian 2.434 meter di atas permukaan laut dengan suhu antara 8-22°C. Di puncak Gunung Patuha itulah terdapat Kawah Saat, saat berarti surut dalam Bahasa Sunda, yang berada di bagian barat dan di bawahnya Kawah Putih dengan ketinggian 2.194 meter di atas permukaan laut. Kedua kawah itu terbentuk akibat letusan yang terjadi pada sekitar abad X dan XII silam. Kawah Putih ini terletak sekitar 46 km dari Kota Bandung atau 35 km dari ibukota Kabupaten Bandung, Soreang, menuju Ciwidey.
Pemandangan yang eksotis , begitu Mempesonakan mata yang melihatnyaa....
Legenda Kawah Putih Gunung Patuha konon berasal dari nama Pak Tua atau ”Patua”. Masyarakat setempat sering menyebutnya dengan Gunung Sepuh. Dahulu masyarakat setempat menganggap kawasan Gunung Patuha dan Kawah Putih ini sebagai daerah yang angker, tidak seorang pun yang berani menjamah atau menuju ke sana. Konon karena angkernya, burung pun yang terbang melintas di atas kawah akan mati. Misteri keindahan danau Kawah Putih baru terungkap pada tahun 1837 oleh seorang peneliti botanis Belanda kelahiran Jerman, Dr. Franz Wilhelm Junghuhn (1809-1864) yang melakukan penelitian di kawasan ini. Sebagai seorang ilmuwan, Junghuhn tidak mempercayai begitu saja cerita masyarakat setempat. Saat ia melakukan perjalanan penelitiannya menembus hutan belantara Gunung Patuha, akhirnya ia menemukan sebuah danau kawah yang indah. Sebagaimana halnya sebuah kawah gunung, dari dalam danau keluar semburan aliran lava belerang beserta gas dan baunya yang menusuk hidung. Dari hal tersebut terungkap bahwa kandungan belerang yang sangat tinggi itulah yang menyebabkan burung enggan untuk terbang melintas di atas permukaan danau Kawah Putih. Karena kandungan belerang di danau kawah tersebut sangat tinggi, pada zaman pemerintahan Belanda sempat dibangun pabrik belerang dengan nama Zwavel Ontgining ‘Kawah Putih’. Kemudian pada zaman Jepang, usaha tersebut dilanjutkan dengan nama Kawah Putih Kenzanka Gokoya Ciwidey yang langsung berada di bawah penguasaan militer Jepang.
Kini kawah putih telah menjadi, tempat wisata yang menarik. Pemandangannnya yang indah serta menyediakan oleh oleh yang menarik membuat kawah putih menjadi tempat menarik bagi para wisatawan. Kawah Putih berada di Ciwidey Jawa Barat. Disini suhunya cukup dingin jadi sebaiknya memakai pakaian hangat jaket. Kawah Putih juga terkadang berubah warna jadi hijau, putih, biru, bahkan coklat muda. Yang harus diingat Kawah putih merupakan Kawah yang berisi air Panas, jadi jangan sekali-kali terlalu dekat dengan danau. Kalau kita mengelilingi danau kita akan menemukan gua penambangan belerang. Di depannya tertulis dilarang berdiri terlalu lama. Karena gua itu sesekali mengeluar asap beracun
Tambang Belerang peninggalan jaman Belanda Dan Jepang, yang kadang mengeluarkan asap beracun yang dihasilkan dari belerang.
Untuk menuju ke sana, pengunjung dari Jakarta dapat melewati tol Cipularang terus menuju pintu keluar tol Kopo menuju Soreang ke arah selatan ke kota Ciwidey. Sekitar 20 - 30 menit dari kota Ciwidey terlihat tanda masuk menuju gerbang masuk objek wisata Kawah Putih yang ada di sebelah kiri jalan. Untuk menuju Kawah Putih dari gerbang masuk kawasan objek wisata Kawah Putih disarankan menggunakan kendaraan, jangan berjalan kaki karena jalan yang agak menanjak dan cukup jauh, yaitu sekitar 5,6 km atau sekitar 10 - 15 menit dengan kendaraan. Kendaraan pribadi dapat langsung menuju tempat parkir luas yang tersedia tidak jauh dari kawah. Sementara pengunjung dengan rombongan besar yang menggunakan bis
Kawah Putih
, atau transportasi umum dapat menggunakan kendaraan khusus yang ada di areal parkir dekat gerbang masuk untuk mencapai kawah dari pintu masuk. Kondisi jalan yang kecil dan menanjak tidak memungkinkan untuk dilalui kendaraan jenis bis besar maupun sedang. Transportasi umum menuju Ciwidey dari Bandung dapat ditemui di Terminal Kebun Kalapa maupun Leuwi Panjang. Setelah sampai di Kota Ciwidey maka perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan angkutan pedesaan tujuan Situ Patengan. Angkutan pedesaan yang menuju Situ Patengan ini melintasi objek-objek wisata yang ada di kawasan Ciwidey yaitu Perkebunan Strawberry, Kawah Putih, Ranca Upas, & kolam renang air panas Cimanggu. Untuk dapat menjelajahi dan menikmati keindahan alam kawasan Ciwidey dan sekitarnya rasanya tidak cukup hanya satu hari.

Jumat, 05 Agustus 2011

Loji Curuk Cigeuntis Karawang Jawa Barat












Baru keingetan ....tanggal 29 maret 2009 lalu sempet jalan - jalan kedaerah Kerawang. Gak nyangka ternyata didaerah ini ada juga objek wisata yang patut gw kunjungi. awalnya sih kaga nyangka didaerah karawang ada air terjunnya tapi setelaah gw datengi ehh.... bener juga ada tuh . namanya Curuk Cigeuntis.
Gw ksini betigaan ama sohib gw... Untuk mencapai tempat ini dapat ditempuh sekitar 40 km dari pusat kota Karawang. Terdapat angkutan umum yang bisa mengantarkan kita sampai Pasar Loji. Selebihnya kita bisa menggunakan jasa tukang ojek, dan sisanya ditempuh dengan berjalan kaki.

Pemandangan menuju lokasi curug di sepanjang perjalanan memang mencirikan seperti “bukan” Karawang. Pemandangan pegunungan dan pesawahan dan juga suhu yang lebih dingin memang membuat daerah ini sedikit kontras dengan pemandangan umum Karawang di sebelah utara yang cenderung datar dan panas.

Perjalanan panjang sekitar 1-2 jam seolah terbayarkan ketika kita dapat menyaksikan salah satu tanda-tanda keagungan Alloh ini. Ketinggian air curug ini sekitar kira-kira 30 meter (kalo ada yang punya referensi lain, ditunggu). Air yang turun dan mengalir masih alami, bersih dan dingin dengan debit yang cukup bagus. Kita bisa bermain langsung di bawah guyuran air di daerah yang membentuk kolam dengan kedalaman air yang menggenang adalah sekitar seperut sampai sedada orang dewasa.

Sebagaimana layaknya tempat wisata, di sekitar tempat ini pun terdapat cukup banyak pedagang yang berjualan makanan. Rasanya, tidak salah jika kita suatu saat memilih tempat ini sebagai salahsatu tujuan wisata khususnya di wilayah Karawang dan sekitarnya.

Selasa, 02 Agustus 2011

Pondok Halimun SUKABUMI













Tanggal 25 juli 2011 lalu gak nyangka bisa kembali lagi ketempat ini. yah... 4 tahun lalu gue singgah dan bermalam disini. Pondok halimun atau PH yang biasa orang - orang menyebutnya.
Dari Kota Sukabumi melalui Jalan Surya Kencana, terus arah Jalan Selabintana, sebelum hotel Selabintana, ada plang penunjuk ke arah kiri, memasuki Jalan Wanasari, dari sini berkisar 2 KM dengan terlebih dulu membayar uang tanda masuk Rp. 5.000,- / orang. Butuh konsentrasi yang tinggi dan berhati - hati, karena jalannya sempit dan harus bersabar bergantian bila ada kendaraan dari depan, jalannya kurang bagus berlubang dan menanjak cukup tajam, saran saya gunakan kendaraan yang berchasis tinggi, jangan mobil sedan.
Obyek wisata Pondok Halimun, berlokasi di perbatasan antara 2 desa,yaitu Desa Perbawati dan Desa Sudajaya, Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, sebelum sampai pusatnya Pondok Halimun (area parkir, warung makan, dll), terlebih dahulu kita akan disuguhi panorama alam pegunungan dengan hamparan perkebunan teh yang begitu luasnya yang tumbuh di dataran tinggi dan lembah - lembah yang curam, milik PT. Perkebunan Nasional VIII Goalpara Kabupaten Sukabumi
Hentikan sejenak kendaraan Anda atau mampir dibeberapa warung kecil yang ada di perkebunan teh ini, sambil menikmati udara sejuk dan segar, dapat juga mencicipi jagung bakar dan minum kopi / teh manis atau softdrink yang ada, ini sangat menyenangkan. Di ketinggian 1.100 dpl (diatas permukaan air laut) Anda dapat menikmati panorama dengan sejuta keindahan yang menakjubkan ke bawah, karena Anda sudah berada di kaki bukit Gunung Gede - Pangrango yang begitu terasa dekat sekali. Selanjutnya sekitar 0,5 KM menuju pusat Pondok Halimun, akan dikenakan Rp. 2.000,- untuk parkir mobil.
Pondok Halimun,terkenal dengan Buper atau Bumi Perkemahan,dan banyak yang secara berkelompok mengadakan kemah di alam terbuka di sini, yang datangnya dari Sukabumi, Jakarta dan daerah lain. Ada beberapa tempat yang digunakan untuk berkemah, antara lain Perkemahan Elang Jawa, yang namanya di ambil dari nama burung elang Jawa, yang sudah langka dan Anda akan melihatnya terbang berputar-putar di langit biru Pondok Halimun. Tempat penginapan tidak tersedia banyak, ada 2 penginapan, yaitu Pondok Kabayan dan Pondok Kaliange, yang kapasitasnya juga tidak besar.


Di lokasi sederhana dengan pasilitas yang tidak terlalu banyak, Anda dapat beristirahat di sini, ada beberapa warung yang menyediakan aneka makanan, seperti : indomie, bakso, jagung bakar / rebus, makanan ringan lainnya, serta aneka minuman softdrink dan air mineral. Anda juga dapat merasakan dinginnya air Sungai Cipelang yang berada dekat pintu masuk Pondok Halimun dengan bebatuan yang besar, serta airnya yang bersih dan segar, tetapi tetap harus hati-hati, karena bebatuannya licin. Dari sini, Anda dapat melanjutkan lagi perjalanan dengan berjalan kaki ke atas untuk melihat air terjun Curug Cibeureum yang berjarak berkisar 2,5 KM


wahh......perlu pengorbanan dan stamina yang fit untuk bisa sampai keair terjun Cibeureum ini. 4 tahun lalu gw masih bisa berlari untuk menaiki jalan setapak yang terus meninggi menuju air terjun ini. tapi entah kenapa untuk kali ini gue bener2 KO dibuatnya. beberapa kali gue sempet ngaso dan bahkan merayap untu terus bisa berjalan menuju air terjun, faktor U kali ya Hahaaaaaaa.............

Selasa, 29 Maret 2011